Introduction to CDMA 2000 1X

Pertumbuhan telekomunikasi selular telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini banyak operator telekomunikasi yang saling berlomba untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen. Sejalan dengan berkembangnya teknologi selular di Indonesia, banyak teknologi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Selama ini operator telekomunikasi di Indonesia sebagian besar menggunakan   teknologi seluler berbasis GSM (Global System for Mobile Telecommunication), namun saat ini teknologi seluler berbasis CDMA2000 (Code Division Multiple Access) telah mulai memasuki pangsa pasar di Indonesia. Berdasarkan generasinya, teknologi CDMA2000 diklasifikasikan sebagai teknologi seluler generasi ketiga (3G), yang setingkat dengan teknologi W-CDMA (Wideband Code Division multiple Access) atau UMTS (Universal Mobile Telecommunication System).

Teknologi CDMA2000 ini dikembangkan oleh suatu lembaga kerja sama berskala internasional yang disebut 3GPP2 (3G Partnership Project 2) dengan menggunakan IS-2000 sebagai acuan. Teknologi CDMA2000 berangkat dari CdmaOne (IS-95A) yang merupakan generasi kedua (2G) dengan layanan berupa suara (voice) dan data berkecepatan rendah (maksimum 14,4 kbps)

CdmaOne ini berkembang   sangat   populer, terutama  di  Amerika  Utara. Teknologi  CdmaOne  ini kemudian dikembangkan lagi menjadi CdmaOne (IS-95B) yang mampu menyediakan layanan data sampai 115 kbps. Untuk dapat melakukan transmisi data lebih tinggi, maka teknologi CdmaOne (IS-95B) ini dikembangkan menjadi CDMA2000.

Untuk dapat diklasifikasikan sebagai 3G maka kecepatan transmisi data dari sistem 3G harus memenuhi persyaratan kecepatan data 144 kbps dalam keadaan bergerak dengan kecepatan tinggi, 384 kbps dalam keadaan bergerak dengan kecepatan rendah, seperti pejalan kaki, dan 2 Mbps dalam keadaan tidak bergerak/stasioner seperti ketentuan dari International Telecommunication Union (ITU).

Teknologi CDMA2000 dapat dianalogikan seperti suatu pesta yang dihadiri oleh banyak orang dari berbagai bangsa. Walaupun setiap pasang orang berbicara dengan bahasa negaranya masing-masing dan seluruh pengunjung pesta berbicara dalam waktu yang bersamaan, mereka dapat mengenali pasangan bicaranya karena dibedakan oleh bahasa yang digunakan. Dalam analogi ini, bahasa negara adalah walsh code yang digunakan untuk membedakan orang.

Teknologi CDMA2000 ini juga mengalami evolusi, yaitu dimulai dengan CDMA2000 1XRTT (radio tranmission technology) atau CDMA2000 1X, CDMA2000 1XEV-DO, CDMA2000 1XEV-DV, dan akhirnya menjadi CDMA2000 3xRTT (multicarrier).

Implementasi suatu jaringan telekomunikasi di suatu wilayah di samping berhadapan dengan regulasi telekomunikasi, juga akan berhadapan dengan situasi pasar yang harus dipelajari dengan seksama. Hal tersebut memaksa para operator telekomunikasi dalam membangun jaringan telekomunikasi wireless harus membuat perencanaan jaringan yang tepat. Tujuan dari perencanaan tersebut adalah menghasilkan cakupan service pada daerah pelayanan dengan sesedikit mungkin jumlah sel, kapasitas sebesar mungkin untuk alokasi bandwidth yang diberikan, serta kualitas sebaik mungkin.


Perencanaan jaringan radio dan penetapan ukuran jaringan (network dimensioning) adalah salah satu hal yang utama dilakukan dalam perencanaan jaringan komunikasi wireless. Perencanaan jaringan radio mencakup perhitungan link budget, perhitungan kapasitas dan perhitungan jumlah sel yang diperlukan.


Dalam pembangunan jaringan telekomunikasi terdapat dua faktor penting, yaitu pembangunan dan bisnis. Untuk tinjauan secara teknik pembangunan, setiap daerah dimana terdapat demand perlu adanya jaringan yang melayaninya. Sementara untuk tinjauan bisnis, perlu dilakukan pemikiran terhadap tingkat pengembalian modal.  

 

Sumber : Alfin H,ST (Modul Kuliah Wireless Akatel)

Google

 

HOME :: BIMBINGAN TUGAS AKHIR :: ARTIKEL TEKNOLOGI :: ARTIKEL LAINNYA :: LINK PENTING :: BUKU TAMU

Copyright © 200 Sinau Online.